uji coba : untuk menguji kuesioner ini mohon diisi ya : https://goo.gl/forms/hcEFIVlAHmksa61h1

Bahan Ajar Anatomi Fisilogi

Bahan ajar Anatomi Fisologi : Download disini :

bahan kuliah

klik dibawah ini http://wikisend.com/download/162134/1472-6947-13-16.pdf

CPOE 2

Computerized Physician Order Entry/ CPOE

1.      Pengertian CPOE

CPOE  dapat didefinisikan  sebagai aplikasi elektronik yang digunakan oleh dokter untuk meminta layanan peresepan  obat, uji laboratorium dan konsultasi.⁴ Sistem resep elektronik adalah pemanfaatan sistem elektronik utnuk memfasilitasi dan meningkatkan komunikasi urutan resep atau obat, membantu pilihan, administrasi dan penyediaan sebuah obat melelui pengetahuan dan mendukung keputusan serta penyediaan jejak audit yang kuat untuk seluruh obat-obatan yang digunakan.⁵

2.      Tujuan CPOE

CPOE dikembangkan sebagai salah satu usaha Untuk menurunkan kesalahan peresepan dalam pengobatan. CPOE dikembangkan dengan pendekatan sistematis untuk mencegah kesalahan mekanisme pemasukkan data dan informasi yang tidak sesuai dengan pelayanan pengobatan kepada pasien. Upaya ini diharapkan dapat memperbaiki kesalahan peresepan yang dientri oleh dokter. Informasi dan pengetahuan yang dientri oleh dokter tersebut dalam menyediakan keputusan yang terbaik untuk melayani pasien disebut sebagai pendukung keputusan klinis (Clinical Decision Support, CDS).⁶ Peresepan elektronik secara konseptual sangat mudah.  Dalam pelaksanaan dan pengaturannya di rumah sakit sistem ini memungkinkan untuk pertukaran informasi obat secara cepat antara dokter, farmasi dan perawat. Informasi ini kemudian digunakan untuk menyiapkan dan mendistribusikan obat ke bangsal sehingga dapat diterima oleh pasien.⁷ CPOE  merupakan suatu sistem pencatatan perintah / order medikasi dari dokter yang berbasis teknologi computer.¹ CPOE merupakan salah satu bentuk sistem pendukung keputusan klinis (Clinical Decision Support, CDS) karena informasi dan pengetahuan yang dimasukan oleh dokter tersebut berguna untuk menyediakan keputusan yang terbaik dalam mengobati pasien.²

Implementasi sistem ini pada Negara-negara maju merupakan salah satu indicator kualitas pelayanan kesehatan (klinik dan rumah sakit), bahkan aplikasi CPOE menjadi salah satu standar baku mutu pelayanan kesehatan.           Di Indonesia aplikasi sistem ini masih jarang, hal ini disebabkan oleh beberapa kendala, mulai dari koneksitas sistem antar unit/ antar departemen dalam sebuah rumah sakit hingga masalah peraturan.³            Tujuan dari Sistem informasi ini adalah selain untuk mengurangi medication error  tetapi juga sebagai sistem yang memberikan pertimbangan bagi dokter dalam membertikan obat sesuai dengan indikasi penyakit. Diharapkan  penggunaan sistem peresepan elektronik (computerized physician order entry, CPOE) dalam penulisan resep terbukti dapat menurunkan angka kesalahan peresepan obat (adverse drug event, ADE). Kesalahan pengobatan seperti kekeliruan penulisan nama obat, penentuan dosis, dan penggunaan jenis obat yang tepat untuk pasien dengan kondisi kesehatan tertentu di pelayanan kesehatan dapat ditekan.       

Daftar Pustaka

1.        Eslami, S., NF,  de K. & AA., A.-H. The impact of computerized physician medication order entry in hospitalized patients—a systematic review.  . Int J Med Inform 77, 365–376 (2007).

2.        North, F. et al. Clinical decision support improves quality of telephone triage documentation--an analysis of triage documentation before and after computerized clinical decision support. BMC Med. Inform. Decis. Mak. 14, 20 (2014).

3.        Asyary, A., Kusnanto, H. & Fuad, A. Sistem Peresapan Elektronik pada Keselamatan Pengobatan Pasien Computerized Physician Order Entry on Patient Medication Safety. J. Kesehat. Masy. UI 8, 125–132 (2013).

4.        Poon, E. G. et al. Overcoming Barriers To Adopting And Implementing Computerized Physician Order Entry Systems In U.S. Hospitals. Health Aff. 23, 184–190 (2004).

5.        Campbell, E. M., Guappone, K. P., Sittig, D. F., Dykstra, R. H. & Ash, J. S. Computerized provider order entry adoption: implications for clinical workflow. J. Gen. Intern. Med. 24, 21–6 (2009).

6.        Galanter, W. L., Didomenico, R. J. & Polikaitis, A. A trial of automated decision support alerts for contraindicated medications using computerized physician order entry. J. Am. Med. Informatics Assoc. 12, 269–274 (2005).

7.        Han, Y. Y. et al. Unexpected Increased Mortality Arter Implementation of a Commercially Sold Computerized Physician Order Entry System. Pediatrics 116, 1506–1512 (2005).

CPOE

salam...

semester ini saya mendapat tawaran mengajar di sebuah akademi swasta di Kota Banda Aceh ini, Nama MK. nya teknologi komputer dalam keperawatan. Maka setelah itu ingatan saya tertuju pada sebuah aplikasi sistem informasi di rumah sakit, seperti CPOE. Walaupun sebenarntya CPOE bukanlah sebuah aplikasi yang khusus untuk perawat di rumah sakit. Tapi setelah saya melihat langsung aplikasi sistem ini di rumah sakit ternyata perawat punya andil demi keberlangsungan sistem ini. Kebetuln sekali saat ini saya sedang mengerjakan sebauh penelitian saya dengan judul " FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN  SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN(Studi Terhadap Penggunaan Resep Elektronik/Computerized Physician Order Entry /CPOE  pada RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh)

Apa sebenarnya CPOE itu....

Mengapa sistem ini harus ada di rumah sakit...

lalu apa hubungannya dengan perawat.... 

saya yakin sudah banyak diantara kita yang sudah tahu..., nah tulisan ini ditujukan bagi mereka yang belum mengetahuinya, terima kasih  

bersambung....